Toko Ban Autolux Karawaci

Ban adalah salah satu bagian terpenting bagi mobil anda. Ban memegang peranan dalam mengendalikan mobil, menjaga performa mobil, keamanan mobil, bahkan dapat mempercantik mobil anda. Berbagai macam merek ban dapat anda temui di pasaran. Autolux merupakan Bengkel dan Toko Ban di Karawaci yang menjadi pilihan utama anda dalam keselamatan berkendara. Tanyakan kepada kami sebelum anda memutuskan untuk membeli ban.

Tanda Saatnya Mengganti Ban

1. Umur Ban Sudah 3 Tahun

Ban mobil terbuat dari bahan karet yang elastis. Kelenturan karet ban akan terus berubah seiring waktu, makin lama karet akan makin berkurang elastisitasnya, hingga akhirnya menjadi getas karena kehilangan kelenturan. Usia yang ideal dari ban adalah 3 tahun, jadi sebaiknya setelah usia pakai ban mencapai 3 tahun segera ganti ban mobil sobat, walau kembangnya masih tebal karena mobil jarang digunakan. Jika lebih dari 3 tahun, hal yang paling terasa adalah ban tidak lagi memberikan kenyamanan. Karena sudah mengeras atau tidak lagi lentur. Ada dua ketidaknyamanan akibat ban yang sudah mengeras, yaitu getaran yang terasa keras pada mobil walau jalan sebenarnya tidak keriting-keriting amat, apalagi jika melalu jalan yang tidak rata, akan terasa hentakan-hentakan seolah-olah ban kita bukan terbuat dari karet. Ketidaknyamanan kedua adalah suara ban akan terdengar lebih berisik, suara gesekan ban yang keras dengan jalan akan masuk ke kabin dan mengganggu kenyamanan telinga penumpang, khususnya bagi sobat yang ingin mendengarkan musik atau radio harus lebih membesarkan volume audio. Selain itu, menggunakan ban yang sudah mengeras berpotensi memperpendek usia komponen kaki-kaki mobil seperti suspensi, karena komponen tersebut harus bekerja keras menahan getaran yang lebih banyak.

Untuk mengetahui usia ban, setiap ban diberi kode empat digit angka pada bagian samping, misalnya 2516 yang berarti ban tersebut dibuat pada minggu ke-25 Tahun 2016. Biasanya 4 digit angka tersebut di dalam garis oval, ada juga yang didahului beberapa huruf, ada juga yang diberi tanda bintang sebelum dan setelahnya. Tanda waktu produksi tersebut juga hendaknya sobat perhatikan saat membeli ban. Jangan sampai sobat membeli ban yang sudah bertahun-tahun mengendap di toko ban. Kalau bisa belilah ban yang diproduksi tidak lebih dari 6 bulan dari saat sobat membeli ban tersebut. Agar usia pakai ban sobat bisa maksimal.

2. Jarak Tempuh sudah 40.000 km

Walau belum sampai 3 tahun usia pakai, ban juga sebaiknya diganti jika jarak tempuh sudah mencapai 40 ribu kilometer. Misalnya karena mobil sobat sering menempuh perjalanan jauh sehingga dalam 2 tahun sudah mencapai 50 ribu km. Meskipun kelenturan masih bagus, ban yang sudah menempuh jarak yang jauh akan mengalami keausan. Untuk pemakaian normal, pada umumnya mobil menempuh sekitar 15 – 20 ribu km per tahun, sehingga 40 ribu km tercapai dalam waktu sekitar 2 hingga 3 tahun.

3. Ketebalan Tapak ban Mencapai Batas TWI

Setiap ban mobil diberi indikasi TWI yang merupakan singkatan dari Tread Wear Indicator. tanda tersebut merupakan batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap di pakai, jika kembang ban sudah menyentuh segitiga TWI, ban sudah harus diganti. Ada dua posisi indicator TWI pada ban, yaitu di bagian tepi ban dan di tengah telapak ban. Untuk yang di tepi akan terlihat segitiga kecil di area bawah kembang ban, sedangkan yang di tengah telapak ban berupa tonjolan yang tidak sampai setinggi kembang ban. Jika salah satu tanda tersebut sudah dicapai, artinya itu sudah saatnya sobat mengganti ban mobil.

4. Ban Gundul di Tengah

Selain 3 kondisi sebelumnya yang bersifat standar umum dari pabrikan ban, beberapa kondisi lain akibat  pemakaian atau kebiasaan pengemudi juga bisa menyebabkan ban harus segera diganti. Misalnya jika terjadi ban gundul di tengah saja, sedangkan di bagian tepi kembangnya masih bagus. Jika sudah terjadi demikian, sebaiknya ban harus diganti. Karena itu artinya ketebalan ban tidak lagi seragam. Hal ini banyak dijumpai oleh bengkel penjual ban. Kondisi tersebut terjadi akibat ban sering diisi tekanan udara terlalu kencang. Biasanya karena pemilik mobil tidak memperhatikan standar tekanan udara yang disarankan pabrikan mobil, untuk bobot mobil tersebut. Standar tekanan udara pada ban biasanya tertulis pada sisi pintu pengemudi, tepatnya dibawah pillar-B.

5. Ban Gundul di bagian Tepi atau Sisi Tertentu

Ada juga ban yang menipis pada bagian tertentu saja, misalnya hanya di tepi sisi luar, tepi sisi dalam atau bagian tertentu dari telapak ban. Banyak penyebab dari kondisi ini, antara lain:

Sering menggunakan ban dengan tekanan udara terlalu kecil, sehingga ban gundul di sisi-sisi luarnya saja.
Pembiaran pada suspensi yang rusak, sehingga daya cengkram ban ke jalan tidak rata dan ban sering memantul-mantul, hal ini bisa mengakibatkan ban aus pada sisi tertentu saja.
Pembiaran pada ban yang tidak sejajar (tidak dibalancing), sehingga ban aus pada bagian tepi tertentu saja.
Gaya mengemudi yang urakan atau agresif, menyebabkan ban habis pada sisi tertentu karena sering mengerem mendadak hingga ban bergesekan keras dengan aspal. Sebaiknya hal-hal atau kebiasaan buruk di atas dihindari agar ban lebih awet, namun jika sudah terlanjur terjadi, sebaiknya ban segera diganti demi keselamatan.

6. Ban ada Benjolan

Benjolan pada ban sering terjadi. Benjolan tersebut adalah pertanda ada anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus. Jika sudah terjadi benjolan, itu berarti ketahanan ban sudah tidak seragam. Ban rawan mudah pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak lagi kuat menahan tekanan udara. Benjolan pada ban bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya tekanan angin yang sering kurang dari standar semestinya sehingga beberapa bagian ban harus menanggung beban lebih berat dari bagian lain. Ban benjol juga bisa disebabkan karena sering melewati jalanan rusak atau berlubang dengan kecepatan tinggi atau dengan muatan berlebihan. Sehingga pada kondisi tertentu beban ban tidak seimbang hingga menyebabkan anyaman penguat ban putus. Jika sudah ada beberapa benjolan pada ban mobil sobat, sebaiknya segera ganti dengan ban baru. Karena kondisi tersebut sangat rawan menyebabkan ban pecah.

7. Ban Retak-retak

Ban yang retak pada sisi samping kerap kita temui, biasanya hal ini terjadi karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama. Sehingga ban tersebut menjadi rusak atau mudah rapuh sebelum umur semestinya. Misalnya ban mobil yang selalu dijemur dan tidak diletakkan di garasi saat di rumah, sehingga ban terpapar suhu panas sepanjang siang dan suhu dingin sepanjang malam secara terus menerus. ditambah pemilik yang malas membersihkan bannya dari debu dan tidak pernah memberi cairan kit untuk menjaga keawetan ban. Sebaiknya lakukan pemeliharaan ban dengan rutin dengan membersihkan ban dan memberi cairan kit khusus untuk ban yang bisa membantu menjaga kelenturan ban. Juga jangan biarkan mobil sobat sering dijemur. Namun jika sudah terjadi retak-retak pada ban, sebaiknya segera diganti, karena itu kondisi yang tidak aman untuk berkendara.

8. Sudah Sering Ditambal

Ban bocor akibat terkena benda tajam sering terjadi dan sulit dihindari. Pada ban tubeless, biasanya cukup ditambal kemudian ban bisa berfungsi kembali seperti semula. Namun jika sudah terlalu sering bocor dan ditambal, maka kekuatan ban akan berkurang. Sebaiknya ganti ban yang sudah banyak tambalan dengan ban baru.

9. Lecet karena Kena Benda Keras

Ada kalanya ban mobil kita kontak dengan benda keras seperti trotoar jalan atau saat masuk lubang di jalan yang rusak, hingga terjadi lecet-lecet cukup besar pada ban. Memang ban masih bisa digunakan dan seperti tidak ada kendala, namun kondisi ban yang sudah tidak sempurna tersebut berpotensi menjadi masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi seragam. Misalnya jika harus kembali melewati jalan yang rusak, kondisi ban sudah tidak prima sehingga ada kemungkinan pecah.

10. Kembang Ban Terangkat (Heel toe Wear)

Heel Toe merupakan kondisi ban yang kembangnya seperti terangkat. Hal ini terjadi pada ban mobil yang sering melalui jalanan yang rusak, khususnya mobil yang dipacu pada kecepatan tinggi di jalan yang tidak rata, sehingga sering mengerem cukup keras di jalanan tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan karena bushing suspensi, bearing roda dan ball joint yang sudah aus. Akibat pengerem di jalanan yang banyak batu atau jalan yang keriting, kembang-kembang ban terangkat karena tertarik secara paksa. Kondisi ini akan menyebabkan ban cepat aus dan ketahanannya berkurang. Maka sebaiknya diganti dengan ban baru.

Keamanan Anda Dipertaruhkan

Jaga kondisi prima ban anda. Jangan sampai menawar dalam hal keselamatan. Apa saja kriteria ban yang baik untuk mendukung anda berkendara?

1. Tipe dan ukuran

Banyak produk dan merk ban yang menawarkan promo-promo menarik membuat pembeli terbuai dengan harga dan melupakan kualitas. Hal ini beresiko mengakibatkan kamu lupa memperhatikan fungsi serta kriteria dari ban yang sesuai dengan keamanan dan kenyamanan mobil kamu.

Tipe dan ukuran ban yang direkomendasikan untuk mobil pada umumnya tertera pada plakat yang ada di pintu, laci dashboard, di belakang tutup tangki bahan bakar, atau pada manual mobil.

Sebagai contoh, misalnya ban mobil Anda berkode 205/65R15 95H. Angka 205 menunjukkan lebar nominal bagian ban dalam ukuran milimeter. Angka 65 menunjukan rasio aspek perbandingan antara tinggi ban dengan lebar bagian ban — 65% dari lebarnya.

Di samping itu, huruf R menunjukkan konstruksi ban dengan lapisan radial. Angka 15 menununjukkan diameter nominal penggunaan velg roda (15 inci). Kode 95H adalah simbol yang menunjukkan kapasitas maksimum beban dan kecepatan ban yang secara aman dapat dioperasikan.

Kode tersebut menunjukkan beban maksimum yang ditanggung mencapai 690 kg per ban, dan H merupakan kecepatan maksimum 210 kmh. Selain itu ada kode LT (Light Truck), ST (Special Trailer), serta T (Temporary) yang berarti ban serep.

Jangan salah memilih ukuran yang tidak sesuai dengan velg. Selain tidak bisa terpasang dengan pas, hal itu bisa juga mengganggu keamanan dan kenyamanan kamu saat berkemudi!

2. Lebar ban

Hal ini juga perlu diperhatikan oleh kamu pecinta modifikasi mobil, jangan sampai kamu  membeli ban yang tidak sesuai dengan mobilmu.

Penting untuk diperhatikan adalah lebar ban, semakin lebar ukuran ban maka semakin kuat daya cengkeramnya. Tapi nggak berarti kamu harus memasang ban selebar punya truk monster ya!

Begitu pula sebaliknya, semakin kecil lebar ban, maka akan semakin kecil pula daya cengkeramnya.

Ingat, fungsi utama ban adalah untuk keamanan dan kenyamanan kamu berkemudi bukan hanya untuk tampilan saja.

Jangan sampai kamu nyasar ke jurang gara-gara kekurangan daya cengkeram!

3. Pola tapak

Selain lebar, pola tapak juga berpengaruh pada daya cengkeram dan akselerasi. Alur normal pada umunya memiliki tingkat kenyamanan yang cukup baik.

Akan tetapi, jika kamu sering berkendara di daerah basah yang memiliki curah hujan tinggi, disarankan untuk memilih ban beralur V. Ban dengan tapak ini mampu memberikan daya cengkeram yang lebih baik ketika melintasi genangan.

Tergantung tipe jalan yang sering kamu tempuh, jauhnya, serta kondisi jalannya, mobil yang sama bisa menuntut ban yang berbeda-beda.

4. Profil ban

Ban dengan profil tipis, seperti 40 atau 50 memang terlihat keren ketika digunakan. Akan tetapi, ada juga sisi buruknya lho. Ban dengan profil tipis sangat riskan ketika digunakan untuk melintasi jalan yang buruk, karena velg akan cepat rusak.

Oleh karena itu, produsen pembuat mobil pada umumnya memasang ban dengan profil tebal. Semakin besar ukuran mobil atau semakin banyak penumpang, dianjurkan untuk menyediakan profil yang semakin tebal untuk mengurangi resiko rusak.

Makanya, hindari ban dengan profil tipis. Jangan sampai kamu harus ganti cat baru tiap kali ketemu polisi tidur!

Tanya Kami

Setiap mobil dan pemakainya adalah unik. Tanyakan kepada kami, masalah yang terjadi pada ban anda. Pastikan spesifikasi ban yang anda inginkan didapatkan dengan tepat. Anda juga dapat merawat ban di tempat kami.

Pertanyaan lebih lanjut: Hubungi Autolux, atau hubungi kami di 081310168968 dan Whatsapp