Rem Mobil

Rem mobil pada umumnya menggunakan rem cakram di roda depan dan rem tromol di roda belakang. Keduanya berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan. Untuk perbedaan, keduanya berbeda dalam cara mengerem: rem cakram dengan menjepit, sedangkan tromol dengan menekan/menggesek kampas ke bagian dalam tromol yang berputar seiring roda berputar.

Kemudian rem cakram menggunakan sistem terbuka (tidak ada tutupnya) sedangkan rem tromol sistem tertutup (ada tutupnya). Karena terbuka, rem cakram mudah kotor karena kotoran dari luar menempel. Kotoran itu nantinya bisa menghambat kerja rem.

Sedangkan rem tromol, sistemnya tertutup oleh drum (mirip tutup panci atau tutup kaleng), tetapi bukan berarti rem ini akan bersih, sisa gesekan pengereman juga akan berkumpul di dalam tromol, sehingga bisa menghambat pengereman juga. Nah, pentingnya servis adalah untuk membersihkan komponen rem sehingga proses pengereman menjadi lancar kembali.

Tanda Perlu Servis Rem

Rem harus ditekan dalam

Rem bergetar

Rem Berbunyi

Rem tidak membuat mobil berhenti

Keuntungan Servis Rem

Aman berkendara

Mengetahui kondisi rem

Membersihkan

Mengetahui problem lain

Tipe Cara Mengerem

Full Pressed. Cara pengereman ini paling sering dilakukan, dan umumnya karena berpikir bahwa REM adalah suatu perangkat untuk membuat kendaraan berhenti, jadi perlu diinjak sekeras-kerasnya saat rem mendadak agar dapat berhenti. Untuk mobil tanpa ABS dengan melakukan pengereman Full Pressed adalah CARA PENGEREMAN YANG SALAH. Cara pengereman mendadak dengan menginjak penuh pedal rem, umumnya justru membuat ban mengunci sehingga ban kehilangan grip atau daya cengkramnya ke jalan. Sehingga kendaraan akan terus meluncur dan sangat sulit untuk dikendalikan, tentunya ini akan sangat berbahaya baik bagi pengemudi maupun orang lain.

Pulse Braking ialah tehnik pengereman dengan cara menginjak-lepas-menginjak-lepas sedalam-dalamnya dengan cepat. Tehnik ini mirip dengan dengan cara kerja dari rem dengan teknologi ABS. Pulse Braking perlu dilakukan agar ban tetap mendapatkan grip saat melakukan pengereman mendadak. Dengan teknik Pulse Braking ini selain jarak pengereman pada kendaraan menjadi lebih pendek, kendaraanpun dapat dikendalikan arahnya. Jadi saat melakukan Pulse Braking ini, kita dapat membelokkan kendaraan untuk menghindar dari tabrakan dengan yang di depan kita.

Threshold braking adalah seni memperlambat laju kendaraan dengan cara paling cepat dan memungkinkan dengan menjaga brake force pada level optimum. Teknik ini sangat tricky dan dibutuhkan latihan yang serius untuk dapat menggunakan teknik ini secara baik dan benar. Cara ini mirip seperti Full Pressed, tetapi pedal ditekan hingga hampir habis (titik kritis) sesaat sebelum ban terkunci, terus ditekan hingga kendaraan benar-benar berhenti. Pertama-tama anda harus mengetahui kapan terjadinya wheel lock pada mobil anda, yang tentunya dapat diraih dengan melatihnya pada lapangan terbuka dan bukan jalan umum.

Saat anda sudah familiar dengan kepekaan rem pada mobil anda, sekarang waktunya untuk melatihnya dengan kecepatan yang lebih tinggi, jika mengalami wheel lock, yang anda dapat lakukan adalah sedikit kurangi tekanan pada pedal rem, lalu setelah wheel lock hilang, anda dapat menginjak pedal rem lagi, namun jangan terlalu dalam, melaikan sedikit saja. Yang perlu diingat, sedikit decit ban tidaklah menjadi masalah, yang masalah adalah decit ban yang terus menerus.

REM ABS Untuk kendaraan yang telah dilengkapi teknologi ABS, maka cara pengereman yang benar adalah saat melakukan Rem mendadak, injaklah penuh pedal rem secara cepat dan kuat, tetap tahan pedal tersebut hingga kendaraan berhenti.
Pasti akan terasa getaran pada pedal, tidak usah panik itu normal. Hal tersebut mendandakan fungsi ABS sedang bekerja mengatur pengereman di tiap roda.

Yang sering terjadi, banyak orang justru malah melepas injakan pedal rem tersebut dikarenakan terkejut ada getaran pada pedal rem tersebut, sehingga kecelakaan pun terjadi karena kendaraan akhirnya terus meluncur.