Sensor oksigen, juga dikenal sebagai sensor lambda, adalah perangkat elektronik yang mengukur proporsi oksigen (O2) dalam gas atau cairan yang dianalisis. Ini dikembangkan oleh perusahaan Robert Bosch GmbH pada tahun 1960-an di bawah pengawasan Dr Günter Bauman. Elemen penginderaan asli dibuat dengan bidal berbentuk zirkonia keramik dilapisi pada kedua knalpot dan referensi sisi dengan lapisan tipis platinum dan datang baik dalam bentuk panas dan pemanas.

Sensor oksigen yang paling umum digunakan adalah sensor lambda yang dipasang di dalam sistem ekzos mesin pembakaran internal. Sensor ini mengukur konsentrasi oksigen dalam gas buang dan mengirimkan sinyal ke unit kontrol mesin (ECU). ECU kemudian menggunakan informasi ini untuk menyesuaikan campuran udara-bahan bakar untuk memastikan pembakaran yang efisien.

Sensor oksigen berfungsi penting dalam menjaga efisiensi mesin dan emisi gas buang. Jika sensor oksigen rusak, mesin dapat menjadi kurang efisien dan menghasilkan lebih banyak emisi gas buang.

Berikut adalah beberapa fungsi sensor oksigen:

  • Mengukur konsentrasi oksigen dalam gas buang
  • Mengirim sinyal ke ECU
  • Mengatur campuran udara-bahan bakar
  • Menjaga efisiensi mesin
  • Mengurangi emisi gas buang

Sensor oksigen biasanya memiliki masa pakai sekitar 100.000 mil (160.000 km). Namun, sensor oksigen dapat rusak lebih cepat jika mesin mengalami masalah, seperti kerusakan katup atau piston. Jika Anda melihat tanda-tanda kerusakan sensor oksigen, seperti penurunan efisiensi mesin atau peningkatan emisi gas buang, sebaiknya segera bawa mobil Anda ke bengkel.

Kalian bisa menghubungi kami melalui Whatsapp kami di 081282600888 atau bisa melalu website kami di www.autolux.co.id atau bisa langsung datang ke salah satu lokasi bengkel kami.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *